Fakta Pohon Jabon 2023 : Habitat, Persebaran, Budi Daya dan Manfaatnya yang Jarang diketahui!

Fakta Pohon Jabon | Pohon jabon (Anthocephalus cadamba) adalah salah satu jenis pohon yang memiliki banyak manfaat dan populer di Indonesia. Pohon ini dikenal dengan berbagai nama seperti jabon, kadam, atau kadamandi.

Dalam artikel ini, kita akan membahas secara rinci tentang fakta pohon jabon, karakteristiknya, manfaatnya, budidaya, risiko, dan potensi investasi.

BACA JUGA : 6 Tips Jitu Merawat Tanaman Hias Gantung Agar Rumah Selalu Cantik

Apa itu Pohon Jabon?

Pohon jabon adalah sejenis pohon yang termasuk dalam famili Rubiaceae. Pohon ini dapat tumbuh hingga mencapai ketinggian 30-40 meter.

Pohon jabon memiliki ciri khas daun yang besar dan bundar serta bunga berwarna kuning yang harum. Pohon ini banyak ditemukan di Indonesia dan beberapa negara Asia Tenggara lainnya.

Deskripsi Pohon Jabon

Pohon jabon memiliki batang yang lurus dan besar dengan kulit yang kasar dan berwarna abu-abu kecoklatan. Daunnya berbentuk bundar dengan tepi yang rata dan tumbuh secara berlawanan.

Bunganya berbentuk seperti tabung dengan kelopak berwarna kuning cerah. Buahnya berbentuk bulat dan berwarna hijau ketika masih muda, kemudian berubah menjadi coklat saat matang.

Habitat dan Penyebaran

Pohon jabon umumnya tumbuh subur di daerah yang memiliki tingkat curah hujan yang tinggi dan suhu tropis. Untuk mencapai pertumbuhan yang optimal, jabon membutuhkan kriteria ekologi tertentu.

Jabon akan tumbuh dengan baik di daerah yang memiliki ketinggian antara 50 hingga 800 meter di atas permukaan laut. pH tanah yang sesuai untuk pertumbuhan jabon umumnya bersifat asam, yaitu berkisar antara 4,5 hingga 7,5.

Curah hujan yang cocok untuk budidaya jabon berkisar antara 1500 hingga 3000 milimeter per tahun. Sementara itu, suhu lingkungan yang dibutuhkan berkisar antara 14 hingga 40 derajat Celsius.

Dalam budidaya pohon jabon, umumnya pemanenan dilakukan setelah pohon berumur antara 5 hingga 8 tahun.

Pohon jabon merupakan spesies asli Asia, terutama Asia Selatan dan Asia Tenggara. Di Asia Selatan, pohon ini berasal dari India, Bangladesh, Nepal, dan Sri Lanka. Sementara itu, di Asia Tenggara, tanaman jabon dapat ditemukan di Kamboja, Laos, Myanmar, Thailand, Vietnam, Indonesia, Malaysia, dan Papua.

Pohon ini dapat dijumpai di hutan dataran rendah, hutan rawa, tepi sungai, atau daerah yang lembap. Jabon tersebar luas di Indonesia, terutama di Pulau Jawa, Sumatera, dan Kalimantan. Habitat alami lainnya bagi pohon jabon meliputi bagian selatan Cina dan Australia. Saat ini, pohon jabon juga mulai diperkenalkan di Puerto Rico.

BACA JUGA : Cara Membasmi Ulat pada Tanaman dengan Mudah dan Efektif

Karakteristik Pohon Jabon

Ukuran dan Bentuk Pohon

Pohon jabon memiliki kemampuan pertumbuhan yang cepat dan bisa mencapai tinggi mencapai 30-40 meter. Pohon ini memiliki bentuk yang tegak lurus dengan cabang-cabang yang banyak.

Selain itu, pohon jabon juga memiliki akar tunggang yang kuat sehingga mampu bertahan dari angin kencang.

Batang dan Kulit

Batang pohon jabon memiliki diameter yang besar dan memiliki tekstur yang kasar. Kulit pohon ini berwarna abu-abu kecoklatan dengan serat-serat yang terlihat jelas.

Kulit pohon jabon juga bisa mengelupas ketika pohon sudah tua.

Daun dan Bunga

Daun dari pohon jabon memiliki bentuk bundar dengan tepi yang rata. Ukurannya cukup besar dan memiliki warna hijau yang cerah.

Selain itu, pohon jabon juga menghasilkan bunga-bunga yang berwarna kuning cerah dengan bentuk menyerupai tabung. Bunga ini memiliki aroma yang harum dan sering ditemukan pada musim semi.

BACA JUGA : Fakta Buah Pisang (2023) : Asal Usul, Jenis Varietas dan Manfaatnya yang Jarang diketahui !

Manfaat Pohon Jabon

Pohon jabon memiliki beragam manfaat yang membuatnya banyak dibudidayakan dan dimanfaatkan oleh masyarakat. Berikut adalah beberapa manfaat utama pohon jabon:

Penggunaan Kayu Jabon

Kayu jabon memiliki serat yang kuat dan ringan, sehingga banyak digunakan dalam industri perkayuan.

Kayu jabon digunakan untuk pembuatan mebel, lantai, panel kayu, dan bahan konstruksi. Selain itu, kayu jabon juga digunakan dalam industri kertas sebagai bahan baku untuk pembuatan pulp.

Nilai Ekonomi

Pohon jabon memiliki nilai ekonomi yang tinggi. Budidaya pohon jabon dapat memberikan keuntungan finansial yang signifikan bagi para petani atau investor.

Selain itu, permintaan akan kayu jabon yang terus meningkat baik di dalam maupun luar negeri juga menjadi peluang bisnis yang menjanjikan.

Manfaat Lingkungan

Selain manfaat ekonomi, pohon jabon juga memiliki manfaat lingkungan yang penting. Pohon jabon mampu menyediakan penyerapan karbon yang besar sehingga dapat membantu dalam mitigasi perubahan iklim.

Selain itu, pohon jabon juga berperan dalam menjaga kestabilan tanah, mencegah erosi, dan memberikan habitat bagi flora dan fauna.

BACA JUGA : Fakta Buah Rambutan (2023) : Asal Usul, Jenis dan Manfaatnya yang Jarang diketahui !

Budidaya Pohon Jabon

Budidaya pohon jabon semakin populer karena tingkat pertumbuhan yang cepat dan manfaat ekonominya. Berikut adalah langkah-langkah dalam budidaya pohon jabon yang perlu Anda ketahui:

Syarat Pertumbuhan

Pohon jabon tumbuh dengan baik di daerah dengan iklim tropis basah dan ketinggian tempat penanaman antara 0 hingga 1000 mdpl. Tanah yang cocok untuk budidaya jabon adalah tanah lembap, podsolik cokelat, dan aluvial yang biasanya ditemukan di sekitar aliran sungai.

Penyemaian Benih

Untuk mendapatkan bibit jabon yang baik, benih dapat disemai pada media pasir halus yang ditempatkan di dalam bak plastik dengan lubang resapan air di bagian bawahnya.

Bak yang berisi benih kemudian diletakkan di atas bak lain yang berisi air agar air dapat meresap melalui lubang pada bak penyemaian.

Pada tahap ini, penting untuk mengendalikan penyakit agar bibit tidak gagal tumbuh. Jika bibit sudah tumbuh sekitar 1 cm, Anda dapat memindahkannya ke dalam polybag yang diisi dengan campuran tanah dan kompos (perbandingan 2:1).

Lahan Tanam

Lahan untuk budidaya jabon dapat memiliki ukuran 4 x 5 meter atau disesuaikan dengan kondisi lapangan agar pertumbuhannya optimal. Lubang tanam dibuat dengan ukuran 40 x 40 x 50 cm untuk bibit dengan ukuran 40 hingga 50 cm.

Lubang tanam dapat diberi campuran pupuk kompos dan NPK sekitar 2,5 gram yang ditempatkan pada kedalaman 30 cm. Setelah lahan tanam siap, bibit pohon jabon dapat ditanam dengan menunggu selama 3 hingga 7 hari.

Buka polybag bibit jabon dengan hati-hati agar sistem perakarannya tidak rusak, kemudian masukkan bibit ke dalam lubang tanam dan tutup dengan tanah setinggi 20 cm tanpa melakukan pemadatan. Sisa lubang tanam setinggi 10 cm dibiarkan untuk menampung air.

Pemupukan

Pertumbuhan pohon jabon sangat bergantung pada nutrisi dalam tanah dan penyerapan oleh akar tanaman. Pemupukan dapat dilakukan hingga pohon jabon berusia 3 tahun.

Setelah usia 3 tahun, dekomposisi unsur hara dalam tanah sudah berjalan dengan baik sehingga pemupukan tidak lagi diperlukan. Namun, untuk hasil panen kayu jabon yang optimal, pemupukan tetap dapat dilakukan hingga pohon berusia 5 atau 6 tahun.

Berikut adalah urutan pemberian pupuk pada pohon jabon sesuai dengan usia tanam:

  • Pada awal penanaman hingga tahun pertama, berikan 1 sendok makan pupuk NPK pada pangkal batang pohon secara merata. Pastikan pupuk tidak terkena kulit batang pohon.
  • Pada tahun pertama hingga tahun kedua, berikan pupuk kandang dan kompos sekitar 10 kg serta pupuk NPK sebanyak 250 gram.
  • Setelah tahun kedua, pemberian pupuk dapat dilakukan dengan menggunakan pupuk kandang atau kompos sebanyak 20 kg dan pupuk NPK sebanyak 750 gram.
  • Pupuk organik seperti kompos dan pupuk kandang berperan sebagai penyerap dan penyimpan unsur hara dalam tanah. Selain itu, pupuk organik juga mempercepat pertumbuhan dalam budidaya pohon jabon.

Perawatan Hingga Panen

Untuk menjaga tanaman agar terhindar dari hama dan penyakit, lakukan penyemprotan pestisida setiap 1 atau 2 minggu selama 3 hingga 5 bulan setelah penanaman awal.

Hal ini bertujuan agar daun jabon tidak dimakan oleh ulat daun. Penyemprotan dapat dihentikan ketika jumlah daun jabon yang tumbuh sudah cukup banyak.

Dalam budidaya jabon, pohon dapat dipanen setelah berusia 6 tahun. Pada usia ini, kayu jabon telah mencapai ukuran yang optimal untuk diambil.

Risiko dan Tantangan dalam Budidaya Pohon Jabon

Budidaya pohon jabon juga memiliki risiko dan tantangan yang perlu diperhatikan. Beberapa risiko yang mungkin dihadapi antara lain:

Serangan Hama dan Penyakit

Pohon jabon rentan terhadap serangan hama seperti ulat kayu dan kutu daun. Penyakit seperti jamur juga dapat menginfeksi pohon jabon.

Oleh karena itu, perlu dilakukan pengendalian hama dan penyakit secara teratur untuk menjaga kesehatan pohon.

Serangan Hama dan Penyakit

Pohon jabon rentan terhadap serangan hama seperti ulat kayu dan kutu daun. Penyakit seperti jamur juga dapat menginfeksi pohon jabon.

Oleh karena itu, perlu dilakukan pengendalian hama dan penyakit secara teratur untuk menjaga kesehatan pohon.

Variabilitas Kualitas Kayu

Kualitas kayu jabon dapat bervariasi tergantung pada faktor genetik, kondisi pertumbuhan, dan perawatan yang dilakukan.

Penting untuk memilih bibit berkualitas unggul dan melaksanakan manajemen pertanian yang baik untuk memastikan kualitas kayu yang optimal.

Faktor Lingkungan

Perubahan iklim, bencana alam, dan kondisi lingkungan yang tidak terduga dapat mempengaruhi pertumbuhan dan kesehatan pohon jabon.

Penyesuaian strategi budidaya dan perlindungan terhadap faktor lingkungan menjadi penting dalam menghadapi risiko ini.

Potensi Pohon Jabon sebagai Investasi

Budidaya pohon jabon memiliki potensi sebagai investasi yang menjanjikan. Beberapa keuntungan yang dapat diperoleh antara lain:

Keuntungan Finansial

Pohon jabon dapat memberikan keuntungan finansial yang signifikan. Dalam jangka waktu tertentu, pohon jabon yang sudah dewasa dapat dijual dengan harga yang menguntungkan.

Potensi keuntungan ini menjadikan budidaya pohon jabon sebagai salah satu opsi investasi yang menarik.

Pasar dan Permintaan

Permintaan akan kayu jabon terus meningkat baik di dalam maupun luar negeri. Kayu jabon memiliki beragam aplikasi dalam industri kayu, konstruksi, dan produksi kertas.

Kehadiran pasar yang stabil dan permintaan yang terus meningkat menjadi faktor pendukung potensi investasi dalam budidaya pohon jabon.

BACA JUGA : Fakta Buah Mangga (2023) : Asal Usul, Jenis dan Manfaatnya yang Jarang diketahui !

Kesimpulan

Pohon jabon adalah pohon yang memiliki beragam manfaat dan potensi investasi yang menjanjikan.

Dengan pertumbuhannya yang cepat, kayu yang berkualitas, dan permintaan yang tinggi, budidaya pohon jabon dapat menjadi sumber pendapatan yang menguntungkan bagi para petani dan investor.

Namun, tantangan seperti serangan hama, variabilitas kualitas kayu, dan faktor lingkungan perlu diperhatikan. Dengan manajemen yang baik, budidaya pohon jabon dapat menjadi pilihan yang menguntungkan.

Tinggalkan komentar

Exit mobile version